Badan Ketahanan Pangan (BKP) menyatakan terjadi kekurangan stok atau defisit ketersediaan dua sektor pangan pada tahun 2016, yakni daging dan kedelai. Menurut Kepala BKP Gardjita Budi, defisit tersebut terjadi karena tingginya permintaan daging dan kedelai di masyarakat sejak 2015. Sejak awal 2016, hingga saat ini defisit atau kekurangan pasokan kedelai dari hasil produksi dalam negeri mencapai 42 persen sedangkan daging sapi mencapai 33 persen. Meskipun, jika ditotal, untuk persediaan dalam satu tahun defisit tersebut bisa dipenuhi, namun pada bulan-bulan tertentu, tingginya permintaan daging dan kedelai tidak bisa terpenuhi. Defisit daging sapi paling tinggi untuk tahun ini terjadi pada bulan Mei dan Juni, imbasnya kelangkaan menyebabkan tingginya harga daging sapi di pasaran. Pola konsumsi masyarakat Indonesia yang cenderung memilih daging segar menyebabkan sulitnya menentukan stok untuk persedian daging sapi dalam jangka waktu satu tahun.