Harga Gabah dan Beras Terpicu Naik

Diposkan oleh admin pada 12 Juni 2015

PURWOKERTO – Dampak psikologis menjelang puasa dan kenaikan barang komoditas lain, ternyata ikut  memicu kenaikan harga gabah dan beras di tingkat petani di Kabupaten Banyumas.

Di sejumlah pasar tradisional, harga beras untuk jenis medium IR 64 kualitas asalan sudah mencapai Rp 8.600 per kg. Sedangkan untuk IR 64 kualitas super, pada  kisaran Rp 9.000 per kg.

Sekretaris Asosiasi Perbesaran Banyumas, Faturrahman mengakui, kenaikan harga beras mulai awal Juni lalu. Kenaikan harga beras ini, sejalan dengan kenaikan harga gabah di tingkat petani.

”Karena harga gabah naik, otomatis harga beras ya ikut naik. Harga beras naik juga akibat dampak psikologis kenaikan harga barang-barang yang lain menjelang puasa ini,”  katanya, Kamis (11/6).

Diungkapkan, harga gabah kering giling di tingkat petani saat ini mencapai Rp 4.800 per kg. Gabah dengan harga tersebut, katnya merupakan gabah untuk varietas padi jenis medium IR 64.

”Gabah varietas IR 64 di pasaran, termasuk varietas menengah, karena nasinya tergolong pulen,” jelas Manager KUD Patikraja ini.

Sedangkan untuk varietas lain, seperti varietas Logawa atau Pak Tiwi, lanjut dia, harga gabah lebih murah lagi. Gabah kering giling untuk varietas ini, masih di bawah Rp 4.300 per kg Dia memperkirakan, harga gabah dan beras akan terus mengalami kenaikan hingga bulan puasa dan menjelang lebaran.

Namun menurutnya, kenaikan harga gabah dan beras ini hanya bersifat psikologis mengikuti kenaikan harga barang-barang kebutuhan yang lain.

”Kenaikan harga bukan disebabkan oleh kelangkaan stok, karena stok beras dan gabah di petani dari hasil panen raya April 2015 lalu, sebenarnya masih cukup melimpah,” jelasnya.

Nasiyah, pedagang sembako di Pasar Wage Purwokerto, mengatakan, kenaikan harga beras saat ini masih wajar dan belum memberatkan pembeli.

“Kan musim panen sudah lewat terus mau puasa, sedanngkan permintaan meningkat, pasti harga lama kelamaan naik. Harga beras saat ini masih di kisaran Rp 8.500 hingga Rp 9.000 per kg,” katanya.

Sumber : suaramerdeka.com