Harga Gas Bersubsidi Merangkak Naik

Diposkan oleh admin pada 04 November 2014

KLATEN – Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai memicu kenaikan harga gas bersubsidi ukuran 3 Kg. Di tingkat pengecer ke warga, harga tembus Rp 19.000/ tabung.

“Harga di tempat saya naik menjadi Rp 19.000/ Kg dua hari ini,” ungkap Ani, warga Desa Glagahwangi, Kecamatan Polanharjo, Senin (3/11). Dikatakannya, harga gas 3 Kg di warung naik tanpa alasan yang jelas. Padahal sebelumnya  di kisaran antara Rp 17.000-Rp 18.000/ tabung. Saat kenaikan harga itu ditanyakan ke pengecer, warga tidak mendapat jawaban.

Poniyem, warga Desa Mojayan, Kecamatan Klaten Tengah mengakui di desanya harga paling tinggi masih Rp 18.000/tabung. Sementara jika membeli ke pangkalan atau pengecer dekat pangkalan harga bisa lebih murah, yakni hanya seharga Rp 16.000/tabung.

“Yang mengkhawatirkan itu jika kebutuhan naik sebelum BBM jadi naik,” katanya. Menurutnya, yang mulai menunjukkan kenaikan harga baru komoditas cabai.

Banyak pedagang mulai bertanya-tanya kenaikan BBM. Pedagang resah sebab jika kenaikan BBM terus diwacanakan tidak jelas dikhawatirkan harga barang akan naik lebih dulu. Dampaknya, modal pedagang harus siap ditambah, sementara kondisi sulit jika BBM naik.

Pemilik pengkalan gas di Desa Belangwetan, Klaten Utara, Dirin mengatakan jatah tabung di pangkalan langsung habis dipesan sebab pengecer khawatir dengan kenaikan harga BBM. Berkait rencana kenaikan harga BBM, Kepala Disperindagkop Pemkab Klaten, Sugeng Haryanto menegaskan belum ada pengaruhnya pada harga barang kebutuhan. “Warga diimbau tidak panik sebab BBM belum naik,” terangnya.
(Achmad Hussain/CN41/SMNetwork)

 

Sumber  : suaramerdeka.com