SOLO - Sejumlah pedagang di Pasar Gede Solo mengeluh pada Wali Kota ketika FX Hadi Rudyatmo yang menyambangi pasar tradisional itu, Rabu (19/11). Selain mengeluhkan sepinya pembeli dalam dua tiga hari ini, mereka juga mengeluhkan tingginya harga komoditas yang dijual akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Akibatnya omset penjualan mereka turun.
Tugi (47), salah seorang pedagang Pasar Gede asal Tawangmangu Karanganyar mengungkapkan, jika sebelumnya harga sayuran naik karena banyak petani yang gagal panen di beberapa tempat, kini dengan kenaikan harga BBM harga sayuran semakin tak bisa dijangkau. “Lihat saja, sayur jipang yang semula hanya Rp 600 per kilogram sekarang menjadi Rp 5.000. Cabe rawit yang semula hanya Rp 30.000 per kilogram kini menjadi Rp 60.000,” kata dia member contoh.
Wali Kota FX Hadi Rudyatmo tidak bisa menjawab dan memberi solusi dengan keluhan itu. Menurut dia, kenaikan harga BBM memang memberi dampak pada rakyat kecil. “Sebagai wali kota, sejak awal saya menolak kenaikan harga BBM karena akan menyengsarakan rakyat kecil,” tandasnya.
Diperkirakan, pasca kenaikan harga BBM harga-harga kebutuhan pokok makin melambung. Setidanya itu terlihat dari komoditas yang harganya terus naik dari hari ke hari. “Lihat saja, harga beras C4 ini yang semula Rp 9.000 kini Rp 9.500 per kilogram. Padahal kulakannya sebelum harga BBM naik. Kalau BBM naik, nanti harga kulakan dan harga jual jadi berapa ya,” tandas Agus.
(Langgeng Widodo/CN38/SM Network)
Sumber : suaramerdeka.com