Pada Mei 2016 Provinsi Jawa Tengah mengalami inflasi sebesar 0,13 % (mtm), berbalik arah setelah pada bulan April 2016 mengalami deflasi sebesar 0,46% (mtm). Namun demikian, inflasi bulan ini masih terkendali, melihat laju inflasi lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata historis bulan Mei selama 5 tahun terakhir (2011-2015) yang tercatat sebesar 0,18% (mtm). Secara spasial, inflasi terjadi di seluruh kota pantauan di Jawa Tengah, dengan laju inflasi tertinggi terjadi di Tegal, dengan nilai 0,33% (mtm), dan laju inflasi terendah di Surakarta dengan nilai 0,04% (mtm). Berdasarkan disagregasinya, inflasi terutama bersumber dari kelompok inti yang tercatat sebesar 0,23% (mtm), lebih tinggi dibandingkan rata-rata historisnya yang sebesar 0,18% (mtm). Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar pada kelompok ini adalah gula pasir dan emas perhiasan.
