PURWOKERTO, suaramerdeka.com - Pemkab Banyumas tidak konsisten dalam menaikkan HET elpiji 3 kilogram karena sebelumnya, menyatakan HET yang diajukan tidak akan berpengaruh jika ada kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) ke depan. Usulan HET-nya antara Rp 16 ribu hingga Rp 17 ribu.
Namun, saat ini, pemkab menyatakan, rencana kenaikan elpiji subsisi tersebut harus menunggu kebijakan pemerintahan baru terkait isu kenaikan BBM.
Kabag Perekonomian Setda Banyumas, Sugiyanto mengakui, sebelumnya mengusulkan HET berkisar Rp 16 ribu hingga Rp 17 ribu. Namun karena kemungkinan ada kenaikan BBM, penentuan HET yang baru tetao menunggu kebijakan dari pemerintahan baru.
“Isunya ada kenaikan harga BBM, saat dibahas kembali. ada pembahasan untuk penetapan HET menunggu kebijakan pemerintah baru,” terangnya. Rabu (29/10).
Dia mengatakan, rencana kenaikan HET yang belum disetujui tidak menjadi masalah yang berarti. Pasalnya, kabupaten lain yang berbatasan dengan Banyumas juga belum menaikkan HET elpiji 3 kg.
“Tidak apa-apa, kabupaten lain juga belum,” ujarnya.
Meskipun HET baru disepakati, namun harga di pasaran kini sudah melampaui dari yang ditetapkan sebelumnya. Terkait hal tersebut, pemkab sendiri belum memberikan sanksi kepada agen yang menaikkan HET. “Sanksi memang belum ada,” terangnya.
sumber : berita.suaramerdeka.com
