Konsumsi Listrik Januari Naik 7,54 Persen

Diposkan oleh admin pada 18 Februari 2016

Jakarta, CNN Indonesia -- PT PLN (Persero) mencatatkan penjualan listrik sebesar 17,57 Terra Watt Hour (TWh) di sepanjang Januari 2016, meningkat 7,54 persen dibandingkan penjualan listrik di periode yang sama tahun lalu pada angka 16,34 TWh.

Pelaksana Tugas Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN, Agung Murdifi menjelaskan, pertumbuhan penjualan listrik di medio Januari 2015 terjadi dari berbagai segmen tarif, dua di antaranya pelanggan golongan bisnis dan industri.

Dalam catatan PLN, di sepanjang bulan pertama tahun ini angka penjualan listrik golongan bisnis diketahui mengalami peningkatan sebesar 10,47 persen, sehingga golongan dengan tarif bisnis berkontribusi dalam 17,7 persen dari total penjualan.

Sementara untuk golongan industri, Agung menyatakan di sepanjang Januari 2016 angka penjualan mengalami pertumbuhan 2,28 persen atau meningkat 6,59 persen dibandingkan angka penjualan pada Desember 2015 yang berada di posisi minus 4,31 persen.

Melalui capaian ini, PLN pun mengklaim telah terjadi pemulihan kondisi industri skala besar (i4).

"Semakin tingginya penjualan listrik di golongan industri maupun bisnis, menunjukkan semakin banyak pula industri dan bisnis yang beroperasi. Maka diharapkan tenaga kerja akan semakin cepat terserap," ujarnya di Jakarta, Rabu (17/2).

Agung merinci, penjualan listrik ke golongan industri besar pada medio Januari 2016 tercatat mencapai 1.187.264.579 kWh atau meningkat 6,49 persen dari periode yang sama tahun lalu di posisi minus 0,28 persen.

Di mana peningkatan angka penjualan listrik pada golongan tersebut disumbang oleh peningkatan konsumsi pada industri tekstil, ban, semen, baja, elektronik, serat sintetis, dan kimia.

Ia mengatakan, salah satu faktor yang mempengaruhi meningkatnya penjualan listrik di sektor ini ialah turunnya tarif listrik golongan industri sebesar 4,1 persen dibandingkan Januari 2015. Pertumbuhan penjualan ini diikuti oleh sektor industri sedang (i3) yang juga mengalami penurunan tarif sebesar 6,5 persen di Januari 2016.

"Faktor lain yang mempengaruhi meningkatnya penjualan di golongan ini adalah adanya Paket Ekonomi jilid III pada Oktober 2015 yaitu program promo LWBP (Luar Waktu Beban Puncak) 23.00 – 08.00 wib. Di mana kebijakan ini disambut positif oleh pasar," imbuh Agung.

Berangkat dari data tersebut, ia meyakini pertumbuhan penjualan listrik di sektor industri dapat menjadi sinyal pulihnya kondisi perekonomian Indonesia.

"Ini juga memberikan optimisme tersendiri dimana sektor penggerak utama perekonomian tetap bergairah, yang pada akhirnya diharapkan dapat menyediakan tambahan lapangan pekerjaan, dan mengurangi kemiskinan," tandas Agung.

Sumber : Cnnindonesia.com