Perbankan Dorong Pemerintah Turunkan Suku Bunga Obligasi

Diposkan oleh admin pada 25 Maret 2016

Jakarta -- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menilai upaya menurunkan suku bunga kredit di Indonesia tidak bisa hanya dilakukan oleh kalangan perbankan. Pemerintah juga diminta berkontribusi mendorong pemangkasan suku bunga kredit tahun ini.

Salah satu langkah yang bisa diambil pemerintah untuk menurunan suku bunga pinjaman adalah dengan menurunkan kupon atau rate obligasi jangka panjang.

“Artinya, kalau pemerintah mengeluarkan obligasi dengan rate yang tinggi itu kan berarti mempengaruhi suku bunga deposito juga yang kita tawarkan,” ujar Direktur Utama BNI Achmad Baiquni saat ditemui di Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Rabu (24/2).

Menurut Achmad, bunga kredit sangat dipengaruhi oleh besaran biaya dana (cost of fund) yang komponennya terdiri dari bunga pinjaman, biaya overhead, hingga premi risiko.

Senada dengan Achmad, Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bunga deposito bank biasanya akan berada di atas tingkat pengembalian (return) obligasi jangka panjang, misal Surat Utang Negara (SUN) bertenor 10 tahun. Produk ini merupakan investasi bebas risiko (risk-free) karena dijamin oleh negara.

“Logikanya adalah kalau orang punya uang, dia taruh di bank yang bukan risk-free karena bank ada risikonya ada yang bisa tutup, ada yang bisa rugi. Bunga (deposito)-nya dia harus di atas risk-free rate,” ujar Budi secara terpisah.

Dengan demikian, lanjut Budi, cost of fund suatu negara akan mengikuti risk-free rate negara itu.

Menurut Budi, risk-free rate Indonesia memiliki peluang untuk turun, mengingat adanya penurunan tingkat inflasi. Tahun lalu, inflasi nasional hanya 3,35 persen turun dari 2014 sebesar 8,36 persen.

Risk-free rate itu memiliki peluang untuk turun karena inflasi Indonesia sudah turun dan rating (investasi) Indonesia juga sudah naik,” ujar Budi.

Sebagai informasi, berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Nomor Kep-1 /Pr/2016 Tentang Surat Utang Negara Seri Benchmark Tahun 2016, kupon SUN seri FRO056 yang jatuh tempo pada 15 September 2026 adalah 8,375 persen.

Mengutip situs asianbondsonline.adb.org, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Indonesia dalam mata uang lokal bertenor sepuluh tahun, hari ini, mencapai 8,18 persen. Sementara, obligasi pemerintah Thailand, Malaysia, dan Singapura dalam mata uang lokal yang memiliki tenor yang sama berturut-turut 2,008 persen, 3,925 persen, dan 2,186 persen.

Sumber : CNN Indonesia