Rembang Ingin Gerakkan Perekonomian Melalui Industri Pariwisata

Diposkan oleh admin pada 18 Februari 2016

SEMARANG, suaramerdeka.com - Kabupaten Rembang mempunyai beberapa potensi yang bisa berkembang secara baik antara lain pariwisata, kelautan perikanan, UMKM dan pertambangan.

Namun dari beberapa potensi tersebut Bupati Rembang Abdul Hafidz akan mengutamakan menggerakkan potensi pariwisata untuk mendongkrak perekonomian.

“Di Kabupaten Rembang  potensi kelautan ada 63 km dan itu berpotensi menjadi  pariwisata. Sehingga Dinas Pariwisata akan menggerakkan pariwisata dan UMKM yang ada di Rembang untuk meningkatkan perekonomian,” katanya saat berkunjung bersama Wakil Bupati Bayu Adriyanto di Menara Suara Merdeka Jalan Pandanaran Semarang, Rabu (17/2).

Menurutnya pariwisata paling penting digarap semaksimal mungkin karena bisa mendatangkan banyak orang, tidak hanya pariwisata saja namun juga ditopang dengan potensi lainnya yakni UMKM. Di Rembang ada 17 gugusan pulau yakni 15 karang dan dua pulau, jika dijadikan wisata bahari akan menjadi pendongkrak perekonomian daerah.

“Jika pariwisata bisa, otomatis potensi seperti produk UMKM batik lasem, kuliner, penginapan pasti juga akan kena keuntungan,” ujarnya.

Selain pariwisata potensi yang dipunyai Kabupaten Rembang adalah sektor perikanan yang mempunyai  nilai produksi Rp 600 miliar pertahun dan itu merupakan angka yang besar dan nomor satu di Jawa Tengah melampaui  Pekalongan. Sektor perijinan pun menjadi perhatian dari Bupati dan Wakil Bupati yang menang lewat jalur independen tersebut.

Kukrit Suryo Wicaksono, CEO Suara Merdeka Network pun sependapat dengan peningkatan perekonomian lewat pariwisata. Menurutnya kunci nomor satu  paling mudah meningkatkan investasi dan perdagangan adalah lewat pariwisata karena berbicara investasi di era MEA tidak hanya bersaing dengan daerah lain tapi langsung dengan kota-kota di ASEAN.

“Head to head, yang harus bisa diberikan adalah pariwisata,” kata Kukrit yang juga Ketua Umum Kadin Jawa Tengah.

Selain itu Kadin Jawa Tengah juga sudah bekerjasama dengan Kadin Singapura dan Malaysia untuk meningkatkan investasi terutama di UMKM. Jawa Tengah sendiri mempunyai tiga juta UMKM yang merupakan terbesar di Indonesia sehingga perlu dikembangkan dan dibantu.

“Tapi kebanyakan dari mereka bingung untuk berjualan dan  Kadin membantu membuka jaringan dan jemput bola. Jangan sampai kita diadu tapi nantinya yang menguasai produk China dan kita tidak ingin itu  oleh karena itu kita bersinergi agar UMKM dibina, dicarikan modal dan pasar,” ucapnya.

Sumber : Suaramerdeka.com