OJK telah memberikan izin usaha kepada 20 Bank Wakaf Mikro (BWM) di 20 lokasi yang tersebar di Pulau Jawa, dengan penyaluran total pembiayaan lebih dari Rp 3 miliar ke hampir empat ribu nasabah. Jumlah nasabah tersebut melonjak 368,7 persen sejak Desember 2017 sebanyak 827 orang. Sedangkan total pembiayaan yang telah disalurkan bertambah Rp 2,9 miliar sejak Desember 2017 (melonjak hingga 452,3 persen). Lonjakan ini tak terlepas dari antusiasme masyarakat untuk memperbaiki kondisi ekonomi dan keuangannya; dimana nasabah BWM adalah masyarakat miskin yang memiliki usaha kecil dan berkomitmen untuk berusaha memperbaiki kehidupannya. Skema pembiayaan melalui BWM adalah pembiayaan tanpa agunan dengan nilai maksimal Rp 1 juta dan margin bagi hasil setara 3 persen. Selain itu, disediakan pelatihan dan pendampingan serta pola pembiayaan yang dibuat per kelompok atau tanggung renteng. BWM diharapkan bisa menyediakan akses permodalan atau pembiayaan bagi masyarakat yang belum terhubung dengan lembaga keuangan formal khususnya di lingkungan pondok pesantren. Sehingga, OJK menargetkan untuk mendirikan 30 BWM tambahan di tahun 2018 ini.
